Rabu, 18 April 2012

Lulus Saja Belum, Beasiswa Sudah Pasti

Mendapat beasiswa bisa jadi impian bagi banyak siswa. Selain mendapatkan keringanan biaya, beasiswa juga sebuah kebanggaan karena menunjukkan sebuah reward bagi peraihnya, biasanya mereka yang berprestasi. Maka tidak heran, jika banyak siswa yang kemudian mencari-cari beasiswa dengan berbagai cara dan informasi.

Santriwati Darunnajah Cipining

Meningkatnya perangkat teknologi saat ini, juga berdampak pada proses komunikasi yang demikian mudah. Informasi terkait beasiswa menjadi sangat mudah pula diakses. Media sosial facebook dan blog atau website misalnya, menjadi tempat strategis bagi pemasang dan pencari beasiswa. Tak jarang, para peraih beasiswa juga mendapatkan beasiswa dari media ini.

Ada hal yang lebih yang didapatkan oleh para santri selain mereka mencari beasiswa lewat internet. Karena sudah menjadi tradisi, jika di akhir tahun pelajaran, pesantren Darunnajah Cipining digemari perguruan tinggi-perguruan tinggi dengan datang dan menawarkan beasiswa pendidikan. Tidak saja wilayah Kabupaten Bogor, berbagai perguruan tinggi di wilayah Jabodetabek, juga tidak ketinggalan.

Sebagai contoh, pada tanggal 17 Maret 2012 ini, STEI SEBI telah menetapkan 3 santri meraih beasiswa di kampusnya. Ketiganya adalah Namira Syafi’ah (beasiswa 100 persen), Putri Khoirunnisa dan Ahmad Fahmi kamil (beasiswa 50 persen). Mereka mendapatkan beasiswa setelah menempuh seleksi dari beberapa tahapan.

“Masih banyak perguruan tinggi lain yang mengincar santri kita. Tahun-tahun yang lalu saja, santri kita banyak mendapatkan tawaran beasiswa, dari LP3i, BSI, UIN Syahid, STEI Tazkia, STIE Pandu madania, dan lainnya” ujar kepala madrasah aliyah Darunnajah Cipining, Ustadz Musthofa Kamal, M.Pd.I.

Menanggapi baiknya respon perguruan tinggi terhadap alumni Darunnajah Cipining, Ustadz Musthofa mengatakan bahwa ini adalah bentuk kepercayaan mereka kepada kualitas pendidikan di pesantren. “Kita juga bersaing dengan baik dengan sekolah-sekolah di luaran sana. Bahkan, kita telah banyak membuktikannya lewat berbagai macam lomba dan disana kita mampu bersaing” tambah Ustadz Musthofa.

Selain prestasi akademik, santri memiliki nilai lebih. Karena mereka mendapatkan bimbingan langsung melalui pengamalan keilmuan yang dimiliki. Di pesantren, para santri berdisiplin mengikuti aturan dan sunnah-sunnah pesantren. Mereka bergiat dengan mengabaikan egonya sebagai seorang remaja yang jika dilihat di luar pesantren, para remaja cenderung banyak melakukan hal-hal bersifat kesenangan.

Mendapatkan beasiswa adalah bagian keberkahan menjadi seorang santri. Semoga kelak mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa , dan ummat. Amin (Wardan/Billah)

MA Darunnajah Cipining Lolos Olimpiade Ekonomi Se-Indonesia


Alhamdulillah, MA Pesantren Darunnajah Cipining berhasil lolos ke babak Semifinal Syaria’ Economic Olimpiade (SEO) dalam Rangka Gebyar Ekonomi Syariah k- 6 yang diselenggarakan oleh STEI SEBI.  Menurut panitia, babak semifinal akan berlangsung di Hotel Bumi Wiyata Depok pada tanggal 14 April 2012 mendatang.
Daftar Tim Lolos Semifinal SEO ke-6
Kelolosan MA Darunnajah ini setelah melalui tahap seleksi secara serempak yang diikuti seluruh lembaga setingkat MA/SMA/MA/pesantren seluruh Indonesia. Tes seleksi diadakan secara online dengan melalui email yang dilaksanakan pada 10 Maret lalu.
“Dalam SEO ini, MA Darunnajah Cipining menurunkan 3 tim. Ketiga tim tersebut kesemuanya lanjut ke babak semifinal. Ini luar biasa” ungkap Pembina tim, Ustadz Dede Maryadi.
Ketiga tim tersebut adalah:
Tim A
Royhana Rizky Jilaan sakinah ( 4 TMI )
Nida Pertiwi ( 4 TMI )
Rofiqul Azizah ( 4 TMI )
Tim B
Zainab Mahfudhoh ( 4 TMI )
Putri Hilmi Azizah Noor ( 4 TMI )
Khusnul Khotimal ( 4 TMI )
Tim C
Jauharotul Umroh ( 4 TMI )
Erniyanti Nur Fatahhella Dewi ( 4 TMI )
Uyun Imania Ulya ( 4 TMI )
Gebyar Ekonomi Syari’ah 6 sendiri bertema” Satu Hati Bangun Negri dengan Ekonomi Syari’ah”. Semoga MA Darunnajah Cipining menjadi yang tebaik, Amin. (Wardan/Billah)

Urgensi Ujian Nihai

Ujian Nihai merupakan Evaluasi Belajar Tahap Akhir versi pesantren. Materi pelajaran yang diujikan merupakan mata pelajaran lokal / kepesantrenan yang sudah diajarkan sejak kelas 1 TMI (setingkat kelas VII MTs/SMP) hingga kelas 6 TMI (setingkat kelas XII MA/SMA/SMK).Ujian Nihai ini meliputi Ujian lisan (imtihan syafahi) dan ujian tulisan  (imtihan tahriri).
Tahap ujian lisan sudah dilaksanakan pada hari Jum’at, 23 Maret 2012 untuk bahasa Arab dan Sabtu, 24 Maret 2012 untuk bahasa Inggris. Tanggal 26-28 Maret 2012 dialokasikan Try Out tahap ketiga untuk Ujian Nasional (UN). Adapun ujian tulis dilaksanakan dari tanggal 29 Maret- 5 April 2012. Ujian lisan dilaksanakan sebelum ujian tulisan dengan maksud antara lain memberikan kesempatan belajar para santri untuk mempersiapkan ujian tulis. Fungsi lainnya adalah penilaiain peterhadap pencapaian santri dalam ketrampilan bahasa Arab dan bahasa Inggris, serta pembiasaan santri dalam interview / muqobalah syakhshiah.
Secara umum mata pelajaran yang diujikan dalam ujian tulis dikatagorikan ke dalam 3 macam; Mata pelajaran agama meliputi; Aqidah, Ushul Fiqh, Fiqh, Tarikh Islam, al Adyan, Mantiq, Tafsir, Hadits, Tajwid. Katagori mata pelajaran Bahasa: Bahasa Arab, Balaghoh, Nahwu, Shorf, Imla, Mahfudzot, Muthola’ah, Ta’bir, Khot, Bahasa Inggris, Grammar, Compose. Adapun katagori kepesantrenan: Tarbiyyah dan kepesantrenan Darunnajah.
Untuk lebih menunjang kesuksesan para santri Nihai yang berjumlah 67 santri, panitia ujian nihai 2012, ustadz Afif Maghfuri Tachroni, S.Pd.I membagikan SKL setiap materi pelajaran dan membentuk kelompok belajar yang dimonitoring oleh wali kelas. Mereka juga dapat belajar dari soal-soal tahun pelajaran sebelumnya yang ada di bank soal. Bebrapa mata pelajaran sudah diujikan bersamaan dengan Ujian Semester satu bulan Desember lalu.
Hasil ujian nihai ini akan diumumkan pada puncak agenda kegiatan santri kelas 6 TMI, Wisuda Santri/ Haflah Takhrij yang diagendakan pada Kamis, 17 Mei 2012 . Kriteia nkelulusan Ujian Nihai adalah A (Istimewa/ Mumtaz: 86 – 100), B (Baik Sekali / Jayyid Jiddan: 76 – 85), C (Baik / Jayyid : 66 – 75), D (Cukup / Maqbul : 56 – 65), E (Gagal / Rasyib : 46 – 55). (WARDAN/Abu Ezzat El Wazira).

Pelatihan Jurnalistik Ciptakan Kader Muballigh Bil Qolam


Dalam rangka peningkatan produktifitas dan kualitas tulisan para reporter WARDAN, pemimpin redaksi WARDAN, ustadz Muhammad Musta’in, S.E mengadakan pelatihan jurnalistik dan photography pada 7-8 Maret 2012. Sesi pertama yang membahas tuntas kode etik jurnalis dan tips-tips handal untuk menjadi seorang reporter / wartawan disampaikan oleh H. Ahmad Mas’ud, S.Ag mantan pemimpin redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat. Pria kelahiran Solo, 12 November 1952 ini, kini berdomisili di Karawang ,Jawa Barat.
Ayah dari Nur Sa’adah (santriwati kelas IV TMI Darunnajah Cipining) yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun di dunia pers sebagai wartawan, redaktur, redaksi pelaksana dan pemimpin redaksi tersebut, berbagi cerita tentang sepak terjangnya di dunia peliputan warta. “Menjadi wartawan itu, gampang-gampang susah!” ungkap alumni IAIN Yogyakarta tahun 1976 yang notabene aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Maksudnya mudah karena tugas seorang wartawan ‘hanya’ mencari dan mengolah berita, yang kelihatannya sederhana, namun memiliki resiko, konsekuensi dan tanggungjawab yang tinggi. Terutama jika reportase itu berpotensi dinilai mengritisi kebijakan pemerintah dan atau perilaku tidak benar dari oknum aparat keamanan.
Masih menurut mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Jawa Barat itu bahwa modal terpenting untuk menjadi seorang wartawan adalah kemauan kuat, ulet dalam bekerja serta tidak mudah putus asa. Beliau kemudian menyampaikan kisah nyata proses awal tulisannya yang ditolak oleh redaktur dan juga pengalaman meliput ‘berita besar’ maraknya penyelundupan barang-barang elektronik di pelabuhan Cirebon yang dibakcing aparat keamanan pada tahun 90an.
Setelah pemaparan materi yang cukup luas, beberapa angota redaktur WARDAN  dan peserta pelatihan mengajukan beberapa pertanyaan terkait sejarah wartawan, kode etik wartawan dan proses peliputan serta  teknis penulisan berita. Selanjutnya para peserta diminta membuat berita dengan tema pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan di gedung sekretariat pesantren tersebut, kemudian dievaluasi dan dikritisi langsung oleh nara sumber terkait pemilihan judul, angel, diksi dan improvisasi yang ‘tidak bertele-tele’. Sesi pertama diakhiri dengan pemberian bingkisan oleh sekretaris redaktur WARDAN, ustadz Denny Rusman kepada Nara sumber yang diiringi aplaus peserta.
Harapan Pimpian Pesantren
Sebelumnya, Pada sesi pembukaan workshop oleh pimpinan pesantren Darunnajah Cipining, KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc, para peserta dibuat semakin yakin dengan arti penting persahabatan dan kerja-keras.  Bapak kyai mengungkapkan: “ Pagi ini, saya sangat berbahagia didampingi kawan lama, kawan satu kelas, yang  lebih dari 20 tahun tidak berjumpa (pasca kelulusan KMI Gontor Ponoroga-red)!”.
Dalam sambutannya, bapak kyai menyampaikan bahwa seorang reporter adalah pewaris tradisi perawian hadits seperti yang dilakukan imam Bukhori, imam Muslim dan para perawi hadits lainnya. Kemudian alumni Ummul Quro Makkah ini kembali mereview  visi pendidikan Darunnajah yang terangkai dalam kata IMAMA (Imam/Pemimpin, Muttaqin/Orang Yang Bertaqwa, Alim/Berpengatuhan, Muballigh dan Amil/ Orang yang mengamalkan ilmunya).
Yang dimaksud Muballigh oleh beliau adalah orang yang aktif dalam penyampaian da’wah islamiyyah, baik secara lisan seperti guru, khotib dan penceramah, maupun  secara tulisan yang kini memiliki media akses yang lebih luas dengan maraknya  website, facebook, twitter, dan social network lainnya.
Kyai asal Kendal tersebut juga sangat berharap agar sajian website www.darunnajah-cipining.com bisa menjadi langganan masyarakat, sekali klik menjadi berkesinambungan dalam mendapat informasi kepesantrenan dan wawasan keislaman. Oleh karenanya, keaktifan para santri yang memilki minat dan bakat jurnalistik yang tergabung dalam BOOM (Barisan Orang-Orang Militan, untuk santriwan) dan WARNA (Wahana Apresiasi Santri Darunnajah, untuk santriwati) dalam penulisan menjadi meningkat serta memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Semoga!

Subhanallah…..Santri Nihai Sibuk Setiap Hari!


Walaupun santri kelas 6 TMI / XII MA Darunnajah Cipining sibuk dengan berbagai aktifitas seperti Try out dan Bimbingan Belajar, Ujian Nihai (baca: Urgensi Ujian Nihai),Uiian Praktek Kesenian dan Olah Raga, UAMBN dan UAM, mereka tetap serius dan bersemangat mengadakan latihan dan persiapan Praktek Da’wah dan Pengabdian masyarakat (PDPM) yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 April – 4 Mei 2012 di Kelurahan Cinangka dan Kadaung, Depok, Jawa Barat.
Adalah ustadz Husnul Mubarok selaku ketua panitia pelaksana PDPM telah membagi 67 santri kelas Nihai (6 TMI) ke dalam 7 kelompok PDPM; 3 kelompok santriwan dan 4 kelompok santriwati. Masing-masing kelompok memilki dua pembimbing yang diambil dari unsur personalia Biro Da’wah dan Hubungan Masyarakat dan atau panitia pelaksana PDPM.
Secara teknis, tiap peserta kelompok PDPM akan mendapatkan bimbingan dan penilaian khithobah, imamah, wirid dan do’a, mudzakaroh adab harian, adzan wa iqomat, qiroatul qur’an dan nisaiyyah (khusus kelompok santriwati). Sebelum bertugas, para peserta PDPM diharuskan membuat persiapan/I’dad yang dikoreksi oleh pembimbing, kemudian setelah dipraktekkan akan dievaluasi kembali dan langsung dinilai oleh para pembimbing tersebut.
Sebagai contoh, untuk khithobah, para peserta PDPM diberikan kesempatan untuk menyampaikan materi ceramah/kultumnya di atas mimbar setelah sholat Isya di masjid. Khusus kelompok santriwan, penampilan mereka dalam seni retorika tersebut langsung disaksikan oleh pimpinan pesantren, dewan guru, para santri dan para tamu yang berjama’ah di masjid jami’. Adapun para santriwati bertugas di masjid asrama putri, sedangkan santri non asrama bertugas di masjid kampus 2.
Seusai sholat ba’diyyah Isya, santri yang sudah bertugas tadi berkumpul bersama anggota kelompoknya untuk dievaluasi dan dinilai. Selanjutnya mereka akan praktek imamah dipimpin oleh petugas yang sudah ditunjuk sesuai jadwal dari panitia. Dalam hal tadrib imamah ini, sang imam diminta mempraktekkan cara merapikan shoff,sholat shubuh berikut wirid-wiridnya. Halaqoh ini juga dipimpin langsung oleh pembimbing kelompok dan biasanya diakhiri dengan mushofahah untuk semakin menguatkan ikatan hati mereka sebelum terjun ke masyarakat.
Demikian juga untuk materi-materi bimbingan lainnya, setiap peserta akan dibmbing dan diuji kemudian dinilai sesuai petunjuk teknis bimbingan PDPM yang telah diarahkan dalam musyawarah panitia PDPM. Dengan persiapan dan bimbingan yang maksimal, PDPM yang untuk pertama kalinya akan dilaksanakan di Depok ini (18 kali PDPM sebelumnya berlokasi di Bogor,Tangerang dan Bekasi-red), akan berhasil dan tepat sasaran sehingga menjadi wahana da’wah yang berkesinambungan. Semoga

Santri Go Blog

Perkembangan internet dengan media sosialnya seperti Facebook dan Twitter, menyita perhatian banyak orang. Hal demikian,  merupakan fenomena penggunaan teknologi komunikasi saat ini. Perlu diakui memang,  kedua media sosial ini menjadi wadah penghubung bagi beberapa komunitas. Banyak juga cerita seorang teman yang bertahun-tahun tidak bertemu, kemudian mereka bertemu kembali di media sosial ini. Masih ada lagi berbagai fasilitas yang ditawarkan media sosial ini guna memberikan pelayanan bagi pengguna.
Facebook dan twitter sangat mudah dijalankan. Secara teknis, tidak saja komputer dan laptop yang bisa digunakan, sekarang HP pun telah diadaptasi sehingga mudah terhubung dengan keduanya. Setiap saat, pengguna facebook dan twitter dapat terhubung dan menuliskan status atau komentar di dindingnya sendiri atau dinding orang lain. Satu lagi, di Facebook, terdapat fasilitas chatting dengan teman yang kebetulan sedang sama-sama online. Biasanya, kalau sudah chatting-an begini, jadi seru, akhirnya melupakan yang lain.
Namun pada perjalanannya, Facebook dan twitter bagi sebagian orang dijadikan media curhat habis-habisan. Malah kadang-kadang sebagai pelampiasannya dalam berbagai hal, termasuk hal-hal negatif. Sehingga bagi beberapa pihak berpendapat, hal ini memiliki sedikit manfaat.
Karena mudahnya pembuatan akun facebook dan aplikasinya, sebagian santri memilikinya. Namun sebagai lembaga pendidikan, tanggung jawab pesantren Darunnajah Cipining adalah mengarahkan para santri dalam berkomunikasi dan penggunaan teknologi secara benar serta terarah. Salah satu yang tengah dilakukannya adalah mengajari santri dalam pembuatan blog.
Kenapa blog?
Blog sebenarnya berasal dari 2 istilah yaitu web dan log, kemudian pada perjalanannya, lebih praktis disebut dengan blog. Pertama kali, blog dipopolerkan oleh blogger.com. Dan blog juga bisa beragam bentuknya, seperti blog politik, blog pendidikan, blog agama, dll.
Karena sifat blog yang bisa dibuat untuk kepentingan secara umum (komunitas atau organisasi) juga bersifat pribadi. Saat ini, banyak juga blog-blog yang ditawarkan secara gratis kepada pengguna internet. Maka, kesempatan ini tidaklah harus disia-siakan oleh pesantren.
Di beberapa tempat, ngeblog (istilah bercengkrama dengan blog) menjadi budaya yang positif. Karena memiliki manfaat, terutama untuk pengembangan kreatifitas tulis-menulis atau promosi produk lewat internet/ media digital.
Dampak positif ngeblog yang lain adalah agar para santri dapat melek teknologi. Setelah mereka tahu dunia digital, perlu juga mereka eksis di dalamnya, salah satunya dengan banyak membuat tulisan berupa materi-materi dakwah dan penjelasan tentang pembahasan lainnya.
Pesantren adalah sumber ilmu agama. Seiring dengan perjalanan dakwah para mubaligh secara audio, perlu kiranya dewasa ini dakwah melalui dunia internet. Menyadari akan hal itu, pesantren Darunnajah Cipining tengah bekerja keras membekali para santri dengan kompetensi penguasaan teknologi sejalan kemampuan mereka dalam keterampilan tulis-menulis.
Dakwah melaui internet dengan konten-konten syar’i diharapkan mampu sebagai solusi dan benteng bagi penyelewengan internet dalam hal negatif.  Kemudian usaha pula menghalau pihak-pihak yang berusaha mencitrakan Islam sesuai keinginannya.
Secara khusus, pengalihan media facebook dan twitter ke media blog agar para santri lebih produktif. Tidak menghabiskan waktunya hanya untuk sekedar mengeluh dalam status-status atau chatting yang terkadang tidak ada nilai edukasinya.
Santri go blog menjadikan santri modern yang tetap arif dalam berdakwah sesuai zamannya. Bagaimana, Anda siap ngeblog? (Wardan/Billah)

Mid Semester 2, Santri Kejar Target

Sesuai  edaran pengumuman dari panitia, ujian mid semester 2 (genap) dilaksanakan mulai Sabtu, 3 Maret 2012. “Alhamdulillah, sesuai agenda, mid bisa kita laksanakan mulai besok” ujar Ustadz Husnul Mubarok pada hari Jum’at malam saat memberikan mengumumkan jadwal mid per kelas melalui sms center.
Seiring dengan diselenggarakannya ujian mid seluruh santri pondok pesantren Darunnajah Cipining, maka ada beberapa jadwal kegiatan pesantren yang disesuaikan. Salah satunya adalah kegiatan usai sholat Shubuh. Jika biasanya saat itu digunakan dengan pengajian Al-Qur’an dan pengkajian Islam, sekarang dirubah menjadi waktu untuk belajar santri.
“Kegiatan ba’da jamaah Shubuh adalah pembacaan ta’lim oleh dewan guru. Usai ta’lim, guru yang bertugas melanjutkan dengan memimpin pembacaan doa mau belajar. Semua guru yang berada di masjid kemudian turut merapikan barisan belajar santri yang berkelompok sesuai kelasnya masing-masing” tambah Ustadz Husnul.
Belajar massal ba’da Shubuh adalah bentuk penambahan waktu belajar yang sudah terjadwal setelah sholat Isya, yaitu pukul 20.00 s.d 21.30 WIB. Penambahan ini dimaksudkan agar santri siap dan berkonsentrasi dalam menghadapi ujian mid ini. Karena, nilai ujian mid akan sangat memepengaruhi nilai semester kedua yang akan digunakan sebagai dasar dan pertimbangan kenaikan santri ke kelas berikutnya.
Adapun kegiatan mid semester ini akan berlangsung selama 2 pekan. Pelaksanaan ujian mid dilaksanakan setiap harinya dengan 2-3 materi. Dengan kondisi ini, para santri siap belajar dengan maksimal. Mereka punya target untuk sukses dalam ujian dan tahun depan masuk ke kelas berikutnya. Amin.

Uji Praktik Kelas XII MA


Melengkapi kegiatan ujian akhir santri kelas XII MA (6 TMI) tahun ajaran 2011-2012, madrasah melaksanakan ujian praktik penjaskes dan KTK. Ujian ini berlangsung selama 2 hari (10 s.d. 11 Maret 2012) dengan 3 guru penguji. Ketiganya adalah Ustadz Imam Ghozali, S.Pd.I (KTK putra-putri), Ustadz Abdul Munir, S.Pd.I (Penjaskes putri), dan Ustadz Muhammad Nurrohman, S.Pd. (Penjaskes putra).
“Sebagai penilai praktik KTK, saya jadwalkan selama 2 hari. Hari pertama untuk putra dan hari kedua untuk putri. Alhamdulillah, berjalan dengan baik dan sesuai agenda” ujar Ustadz Imam.
Sementara itu, terkait materi untuk pengambilan nilai, para santri diberi beberapa pilihan. Untuk praktik seni rupa mereka diberi pilihan membuat kaligrafi, letter atau graffiti. Di bidang seni musik, dengan pilihan arransement instrumental, arransement vokal, atau arransement campuran.
Di bidang penjaskes, beberapa penilaian diambil dari sprint, lempar bola, dan lainnya. Tempat praktik dilaksanakan di kawasan kampus 1 dan 2 pesantren Darunnajah Cipining.
Kepala madrasah, Ustadz Musthofa Kamal, M.Pd, mengatakan dengan diadakannya ujian praktik ini diharapkan agenda kegiatan kelas akhir ini lancar. Karena jika dilihat dari waktu, agenda kegiatan kelas 6 TMI ini hingga lulus nanti sangat padat sehingga membutuhkan konsentrasi dan energy yang luar biasa.
Di akhir keterangannya, beliau memohon do’a agar kesehatan dan kekuatan serta kesabaran tetap dimiliki oleh selurug santri. Semoga mereka sukses menjadi alumni pada waktunya nanti. Amin. (Wardan/Billah)

Giat Berlatih Bahasa Asing

Salah satu kebanggaan dari pesantren Darunnajah Cipining adalah kompetensi santrinya dalam komunikasi bahasa asing terutama Arab dan Inggris. Materi-materi lokal (pesantren/Gontor) semuanya diajarkan menggunakan 2 bahasa ini, baik dalam pengajaran formal di kelas maupun saat kegiatan pesantren. Sebagai bentuk dukungan agar bahasa asing ini terus meningkat, maka salah satu bagian di OSDC (Organisasi Santri Darunnajah Cipining) adalah khusus menangani kegiatan bahasa ini, yaitu bagian bahasa (Qism Lughoh).
Memasuki tahun kepengurusan baru tahun 2012-2013, para pengurus bagian bahasa menyelenggarakan tes bahasa. Tes dilakukan melalui berbagai tahapan, seperti kuis tak-tik-muf (otak atik mufrodat/kosakata), spelling bee, listening music, dan speaking. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri MTs dan intensif.
Dalam tes taktikmuf, santri diharuskan menebak kata yang ditanyakan. Kata yang ditebak terkadang diberitahukan inisial, bentuk, atau bisa jadi manfaatnya. Kalau spelling bee, santri diharapakan dapat mengeja kata karena di dalam bahasa Inggris, pengucapan berbeda dengan penulisan.
Begitu pula dengan listening music, bagian bahasa akan memutar lagu kemudian para santri mendengarkannya lalu menuliskannya dalam sebuah buku. Usai itu semua, baru mereka akan menterjemahkannya dalam bahasa Indonesia. Nah, kalau speaking, mereka berlatih berbicara di depan umum, bisa berupa pidato atau presentasi untuk menjelaskan sesuatu.
Terlepas dari berbagai macam tes di atas, bagian bahasa intens dalam menyelenggarakan muhadatsah atau conversation (percakapan) pada sore hari selepas sholat Ashar. Sepekan 2 kali, sehari berbahasa Inggris dan sehari berbahasa Arab. Pada kegiatan ekstra wajib, pidato 2 bahasa asing juga menyelingi kegiatan KBM di kelas. Tahun ini, kegiatan pidato berbahasa asing dilakukan setiap hari Ahad siang menempati jam ke-8 dan 9 KBM.
Pembimbing bagian bahasa dari dewan guru, mengadakan program tasji’ul lughoh yaitu motivasi bahasa asing. Pada program ini, guru memberikan wawasan yang berkaitan apa saja dalam bahasa Arab dan Inggris. Seiring dengan itu, pesantren secara aktif mengikutsertakan para santri sebagai delegasi dalam kegiatan berbingkai bahasa asing.
Jadi, jika pembaca memasuki kawasan pesantren Darunnajah Cipining berarti Anda tengah berada pada kawasan wajib berbahasa asing (bilingual area)

Para Santri Akhiri Ujian Mid Semester Genap


Inilah sesuatu yang membahagiakan. Pasalnya, setelah selama 2 pekan berkutat dengan buku, kini mereka dapat sedikit menarik nafas lega karena ujian mid semester genap telah usai. Ujian mid semester di pesantren Darunnajah Cipining terhitung panjang, yaitu dari tanggal 3 s.d. 15 Maret 2012.
Panjangnya ujian mid salah satunya dikarenakan banyaknya materi yang dipelajari oleh para santri. Selain mereka mendapatkan paket kurikulum nasional, mereka juga belajar kurikulum madrasah. Ditambah lagi dengan 1 kurikulum lagi yaitu materi pesantren atau lokal. Dari kegiatan KBM, setiap harinya mereka belajar sebanyak 9 jam pelajaran.
Saat melaksanakan ujian, kegiatan ekstrakurikuler santri sementara ditutup. Dan sebagian besar waktu mereka digunakan hanya untuk 3 B, yaitu belajar, belajar, dan belajar. Secara massal, kegiatan belajar dikonsentrasikan di masing-masing masjid (putra-putri).  Waktunya setelah holat Shubuh dan Isya. Pada jam ini, belajar santri dibimbing oleh dewan guru secara bergilir.
Keseriusan santri dalam belajar ditunjukkan dengan mengikutinya mereka dalam ujian yang Alhamdulillah berjalan lancar. Sesuai penjelasan dari kepala biro pendidikan, Ustadz Faruq Abshari, S.Pd.I di awal pelaksanaan ujian lalu, bahwa nilai ujian mid akan sangat membantu nilai akhir yang juga sebagai penentu kenaikan kelas. Karenanya, para santri berupaya menghimpun nilai sebaik mungkin dengan harapan dapat naik ke kelas yang lebih tinggi di tahun depan nantinya.
Usai ujian mid ini selesai, maka kegiatan santri akan normal kembali. Sesuai agenda, dalam waktu dekat nanti, para santri juga telah merencanakan berbagai macam kegiatan terlebih saat kelas IX dan XII melaksanakan Ujian Nasional (UN). (Wardan/Billah)

MA Tempuh UAM dan UAMBN Mar 162012

Kabar ujian juga datang dari MA Darunnajah Cipining yang sedang menyelenggarakan ujian akhir madrasah (UAM) dan dilanjutkan dengan UAM berstandar nasional (UAMBN). Ujian dilaksanakan selama 9 hari berturut-turut dari tanggal 12 lalu dan akan berakhir pada 21 Maret yang akan datang. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ujian dikonsentrasikan di kawasan kampus 2.
Ujian ini diikuti oleh seluruh santri kelas XII yang berjumlah 67 orang. Mereka ditempatkan dalam 4 ruang dengan guru pengawas sebanyak 8 orang setiap harinya. Sedangkan seluruh guru yang terlibat di dalam ujian ini sebanyak 24 orang.
Kepala madrasah, Ustadz Musthofa Kamal, M.Ag menjelaskan bahwa UAM meliputi pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, PKn, dan lainnya. Sedangkan untuk materi UAMBN adalah materi khas madrasah seperti Al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlaq, Fiqih, Bahasa Arab, dll.
Selama ujian berlangsung, para santri mendapatkan pengawasan langsung dalam hal belajar dari para pembimbing dan kepala madrasah. Semoga sukses para santri!!! (Wardan/Billah).

Lonceng UN Telah Berbunyi Apr 172012


Setelah menjalani beberapa rangkaian kegiatan persiapan ujian nasional (UN) dari bimbel (bimbingan belajar) hingga tray out, kelas XII MA atau yang akrab dengan sebutan Nihai’e memperkuat iktiar dengan melaksanakan sholat Tahajud dan Witir di masjid Jami’ secara bersama-sama. Hal ini dilakukan sebagai upaya secara batiniah dan merupakan bentuk tanda syukur karena telah menyelesaikan sebagian besar perjuangan dengan lancar dan baik.
Santri Darunnajah Tengah ikuti UN 2012

Kelas Niha’i yang berjumlah kurang lebih 67 santri (siswa) melaksankan sholat Tahajud dan Witir dengan khusu’ serta berharap yang terbaik dari Allah SWT. Dengan dipimpin oleh salah seorang guru pembimbing, mereka berdo’a dan melengkapi dengan munajat kepada-Nya.
Kegiatan yang sangat padat ini sangat terbantu oleh para ustadz-ustadzah yang turut berpartisipasi hingga rela meluangkan waktunya untuk mengawas belajar malam walaupun pagi harinya harus tetap melaksanakan KBM sebagaimana biasanya. “No time for play….” kata-kata itu memang harus diucapkan dan ditanamkan untuk  santri senior kelas akhir TMI Darunnajah Cipining.

Tepat pada tanggal 16 April  2011 kemarin, mereka semua menghadapi ujian UN hari pertama. Dijadwalkan, mereka akan selesai pada hari Kamis, 19 April mendatang. UN ini sebagai ujian pamungkas selama 6 tahun belajar di pondok tercinta ini karena pada pekan-pekan sebelumnya, mereka telah menyelesaikan ujian akhir madrasah dan pesantren, baik lisan maupun tulis. UN atau ujian akhir nasional yang selalu menjadi bayang-bayang dalam kehidupan kelas 6 saat ini memang mampu membuat para santri semakin gencar mempersiapkan pelbagai kebutuhan guna mencapai hasil maksimal dalam menempuh perjalanan panjang belajar di almamater tercinta.

Selain mereka dituntut untuk bisa menyeimbangkan prestasi, mereka pun harus bisa menyeimbangkan peraturan dan disipilin yang ada di pesantren. Dan Subhanallah ternyata para santri pun dapat menjalankan semua kegiatan dan peraturan yang telah ditetapkan seiring dengan program-pragram padat yang tengah mereka lakukan.
Memilih Universitas atau perguruan tinggi pun sudah mereka lakukan, mulai dari universitas ternama dengan basic beasiswa  ataupun pendaftaran murni. So, mari kita do’akan semoga kakak-kakak kelas 6 agar selau diberi kemudahan oleh Allah dalam menghadapi ujian dan melewati perjuangan yang tinggal menghitung hari lagi dengan khusnul khotimah.
UN kali ini mengalami perubahan dalam passing grate nilai kelulusan. Rata-rata 5,50 merupakan nilai yang harus mereka peroleh agar mendapatkan ijazah bertuliskan kata ‘lulus’. Semoga dengan tekad yang tinggi, dan usaha yang maksimal dapat memudahkan mereka semua untuk mendapatkan hasil yang baik  meraih predikat lulus 100 persen. Amienn….Selamat berjuang…!!!

Guruku Idolaku

Begitulah motto dari sebuah pelatihan bagi para kepala RA (Raudhatul Athfal) se-kabupaten Bogor yang berjumlah sekitar 400 orang, 4 Februari 2012 lalu. Dalam event yang dipelopori oleh IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Athfal) ini, turut pula kepala RA Darunnajah Cipining, Bu Sri Purwati, S.Pd.I.
Siswa RA Darunnajah Cipining Tengah Bermain
Kegiatan yang dipusatkan di gedung serba guna 2 pemda Bogor ini dirasa oleh Bu Sri sebagai penambah pengalaman dan wawasannya, apalagi menurutnya ini adalah kesempatan perdananya sejak  memimpin RA dalam kurang lebih 2 tahun masa jabatannya ini.
“Subhanallah. Pengalaman pertama mengikuti pelatihan merupakan hal yang sangat mengesankan. Kita mendapatkan ilmu, wawasan, sekaligus menjalin silaturahmi dengan RA yang lain. Semoga ilmu yang kita dapatkan bisa bermanfaat untuk kemajuan RA Darunnajah Cipining” ujar Bu Sri.
Secara garis besar, tendensi dari kegiatan ini adalah agar para peserta menjadi panutan dan idola bagi anak didiknya masing-masing. Adapun beberapa materi yang disampaikan pada kesempatan tersebut di antaranya adalah 1) Administrasi TK oleh Dra. Hj. Siti Latifah, M.Pd., 2) Psikologi Anak oleh Ir. Akhir Winardi, S.Psi., M.Psi., dan lain-lain. (Wardan/Billah)

Profesionalisme Guru TPQ Apr 162012


Profesionalisme menjadi tuntutan bagi para guru di semua lembaga pendidikan, termasuk di dalamnya lembaga pendidikan keagamaan. Untuk mengarah pada tuntutan tersebut, awal Maret 2012 lalu, IGTPA (Ikatan Guru Taman Pendidikan Al-Qur’an) menyelenggarakan kegiatan silaturahmi dan pembinaan TPQ se-Kabupaten Bogor.
Pembinaan dilaksanakan di gedung serba guna 2 pemda Kabupaten Bogor serta ikuti oleh kurang lebih 450 peserta. Kegiatan yang mengusung moto ‘Dengan Pelatihan Kepala dan Guru TPQ Kita Tingkatkan Profesionalisme Guru’ ini bertujuan untuk menjadikan TPQ sebagai sekolah unggul dengan dukungan guru-guru yang professional.
“Selain merupakan ajang silaturahmi, kegiatan ini menjadi kesempatan untuk pembinaan, pelatihan, dan tukar pengalaman. Sangat menyenangkan, karena dari kegiatan ini muncul semangat  untuk memajukan TPQ kita” kata Ibu Sri Purwati, S.Pd.I sebagai kepala TPQ Darunnajah Cipining.
Masih penjelasan Bu Sri, kegiatan ini salah satunya diisi oleh Ibu Hidayah Baisa, M.Pd.I dari UIKA Bogor yang membawakan tema ‘Meningkatkan Hasil Pendidikan Melalui Administrasi Pendidikan’. (Wardan/Billah)

Pekan Ujian Madrasah MI Apr 172012


Memasuki pekan ketiga di bulan April ini, siswa-siswi dari MI Darunnajah Cipining tengah melaksanakan UM (Ujian Madrasah) selama 4 hari, sejak tanggal 16 s.d. 19 April 2012. Materi ujian meliputi pelajaran Pendidikan Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, IPS, IPA, Bahasa Sunda, PKn, dan Bahasa Inggris.
Kepala MI Di Meja Tugasnya
Ujian ini merupakan ujian lanjutan dari pelaksanaan UAMBN (Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional) yang telah dilaksanakan di awal bulan April, 2 s.d. 4 April. UAMBN meliputi pelajaran Al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab.
“Alhamdulillah, sampai saat ini, ujian di MI Darunnajah Cipining dapat berjalan dengan baik. Bahkan pada tanggal 9 hingga 13 kemarin, kita juga sudah menyelesaikan ujian praktiknya” ujar kepala madrasah, Ustadz Nurfathoni, SHI.
Menurut penjelasan Ustadz Toni, pelaksanaan ujian untuk MI dilaksanakan di gedung sekolah MI yang berlokasi di kawasan pendidikan kampus 2 Darunnajah Cipining. Selama pelaksanaan ujian, kelas 1 hingga 5 MI tidak diliburkan namun dialihkan dengan berbagai kegiatan yang bersifat ekstrakurikuker dengan bimbingan para guru yang tidak terlibat mengawas.
Sementara itu, Ustadz Toni juga menginformasikan bahwa pelaksanaan UN akan dilaksanakan selama 7 hari pada tanggal 7 s.d 9 Mei mendatang. Sedangkan ujian susulan UN dilaksanakan pada 14 s.d. 16 Mei. Materi UN MI meliputi 3 materi yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam

Pendidikan Karakter Di Pesantren Anak Mar 312012

Pendidikan merupakan satu dari sekian banyaknya unsur penting untuk membangun masa depan bangsa. Ketika suatu bangsa itu baik dan maju pendidikannya, sudah barang tentu sudah dapat diprekdisikan negara itu akan maju dan makmur. Namun perlu kita sadari, bahwa masa depan suatu bangsa itu lebih bisa baik, kalau para generasi bangsa tersebut memiliki wawasan keilmuanya dan nilai religius yang dia miliki sebagai penerus untuk melanjutkan perjuangan para pendahulunya di masa yang akan datang. Paling tidak sebagai penerus bangsa kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap masalah-masalah yang ada.
Santri SD/MI Darunnajah CIpining
Selama ini negara kita ini boleh dikatakan masih sangat jauh dari namanya kemakmuran yang merata. Memang negara Indonesia ini merupakan negara yang besar dan berlimpah sumber daya alam (SDA)nya . Akan tetapi selama ini banyak generasi muda yang sangat kurang peduli akan potensi kekayaan alam kita. Hal ini bisa dicerminkan kalau pendidikan di Indonesia masih ada yang kurang.
Pendidikan di Indonesia ini cermin gagalnya pendidikan moral yang sesungguhnya. Adanya korupsi, kolusi, dan nepotisme itu juga sebenarnya dimulai dari pendidikan yang kurang sehat. Banyak korupsi dimana-mana, bahkan lebih parahnya lagi banyak lembaga pendidikan yang sudah berani bermain suap. Hal inilah yang mejadikan moral anak bangsa kita hancur. Sebab, sudah mulai dia masuk sekolah pun telah dicokoli namanya korupsi (suap).
Ditambah  Selama ini pendidikan di sekolah umum sangat minim pendidikan agama. Paling banyak di sekolah umum memperoleh pendidikan agama satu minggu hanya satu jam mata pelajaran. Hal ini sangat tidak seimbang dengan semakin cepatnya perkembangan zaman yang terjadi saat ini. Jangan salahkan mereka kalau anak menjadi nakal dan sampai menyimpang dari norma-norma agama. Sebab anak-anak tidak tahu kalau itu salah atau itu benar.
Pendidikan bangsa tanpa dilandasi pengetahuan agama yang memadai, maka generasi kita akan menjadi generasi yang lemah, gampang terombang–ambing dan akan mudah terjerumus ke dalam hal–hal yang berbau maksiat (bisa saja korupsi, kolusi, nepotisme atau kemaksiatan yang lain yang bisa meruntuhkan bangsa ini). Apabila itu terjadi maka akan hancurlah bangsa ini.
Mengutip dari artikel Sigit Owi Kusrahmadi, bahwa Kebobrokan moral bangsa diawali oleh pemimpin-pemimpinnya. senada dengan itu, diungkapkan pula oleh Prof. Sahetape, SH., guru besar Emeritus Universitas Erlangga, Surabaya, yang mengatakan bahwa “Pembusukan bangsa ini bagaikan ikan yang rusak berawal dari kepalanya”. Sama hal-nya para pemimpin negara pada hakekatnya tidak memperjuangkan kepentingan rakyat, melayani masyarakat sebaik-baiknya, namun justru haus kekuasaan dan haus materi untuk memuaskan diri.
Memang hal ini sangat sulit untuk diperjuangkan. Sebab, tidak semua anak manusia di negara ini yang nasibnya lebih beruntung dari pada anak kita, yang memiliki orang tua saleh, yang bisa mendidik anak-anak-nya dengan didasari pengetahuan agama yang mendalam.
Oleh sebab itu, untuk membekali penerus bangsa ini, untuk menjadi penerus bangsa yang berbudi luhur. Maka, mari kita semua perlu membekali anak-anak kita terutama menata ”moral” meraka dengan pengetahuan Pendidikan Ilmu Agama yang lebih banyak dan maksimal agar nantinya mereka tidak tersesat dan salah di dalam mengarungi kehidupan.
Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latin yakni ‘mores’ kata jamak dari ‘mos’ yang berarti adat kebiasaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, moral diartikan sebagai susila. Moral adalah hal-hal yang sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar.
Moral (bahasa latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses  sosialisasi.
Moral adalah nilai keabsolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama.
Sesuai firman Allah SWT  di dalam Al-Qur’an (QS. An-nisa: 114):
Artinya: Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat maruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (QS. An-nisa: 114)

Dari keterangan di atas, menunjukan bahwa Allah SWT akan memberikan pahala yang besar serta keridhaannya kelak di hari akhir bagi orang-orang yang suka memberi sedekah atau berbuat ma’ruf atau mengadakan perdamaian.
Pendidikan Moral Dan Nilai-nilai Agama

Usia sekolah dasar (sekitar umur 6- 12 tahun), ini merupakan tahapan penting bagi perkembangan seorang peserta didik, bahkan suatu hal yang fundamental bagi kesuksesan perkembangan pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu seorang guru tidak boleh mengabaikan kehadiran anak usia sekolah dasar, demi kepentingan di masa depan bagi generasi penerus. Seorang guru dituntut untuk memahami karakteristik peserta didik, arti pentingnnya belajar bagi peserta didik, tujuan belajar bagi peserta didik, dan kegiatan belajar bagi  anak SD, termasuk di dalamnya guru harus menguasai psikologi pendidikan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Secara umum pendidikan pada anak usia sekolah dasar bertujuan untuk membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik, intelektual, emosional, moral dan agama secara optimal pada anak dalam lingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis dan kompetitif. Terkait dengan tujuan tersebut kompetensi dan hasil belajar yang ingin dicapai pada anak usia sekolah dasar adalah kemampuan melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan dan mencintai sesama.
Terkait dengan kompetensi moral dan nilai-nilai agama pada anak seusia sekolah dasar.  Pesantren Anak Darunnajah II Cipining telah membuat kurikulum pembelajaran pendidikan moral yang dapat dijabarkan secara rinci dalam beberapa indicator pembelajaran perilaku semenjak usia 6 hingga usia 12 tahun sebagai berikut :
  1. Mengucapakan do’a-do’a pendek: di Pesantren Anak Darunnajah II Cipining selalu mengajarkan dan mewajibkan hafalan do’a-do’a pendek serta diwajibkan untuk diamalkan sehari-hari.
  2. Menyayangi dan memelihara semua ciptaan Tuhan; di Pesantren Anak Darunnajah II Cipining juga mengajarkan arti saling menyayangi sesama (makhluk ciptaan tuhan), saling tolong menolong dan menjaga sopan santun.
  3. Di Pesantren Anak Darunnajah II Cipining selalu mengajarkan sholat dan beserta do’a sesudah sholat (Wiridan)
  4. Sudah menjadi kewajiban bagi para santri Darunnajah II untuk selalu membiasakan diri berdoa sebelum dan sesudah memulai kegiatan
  5. Para santri Darunnajah II diwajibkan selalu melaksanakan ibadah (agama)
  6. Mencintai tanah air
  7. Cinta antara sesama suku bangsa Indonesia
  8. Mengucap salam bila bertemu dengan orang lain
  9. Berlatih untuk selalu tertib dan patuh pada aturan.
  10. Menjaga kebersihan lingkungan
  11. Bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan
  12. Rapi dalam bertindak dan berpakaian.
Uraian di atas ini, merupakan pembalajaran Pesantren Darunnajah II Cipining terhadap para santri umur di bawah 12 tahun ( santri SD/MI). Mengapa hal semacam ini harus diperhatikan oleh kita? Sebab, santri seumuran sekolah dasar memang harus diperhatikan lebih intensif. Supaya, out-put nya benar-benar menjadi anak-anak yang sholeh-sholehah.  Amin……..
Penutup

Anak tumbuh dan berkembang dengan pesat baik secara fisik, kognitif, emosi dan sosialnya. Penanaman moral dan nilai nilai agama sangat membantu untuk meningkatkan dan mengarahkan perkembangan anak tersebut. Penanaman moral dan nilai-nilai agama pada anak tidak sekedar kegiatan rutinitas dalam ibadah tetapi lebih tepat ditanamkan secara langsung, kongkrit dan sesuai dengan bahasa anak dalam perilaku kesehariannya. Penanaman moral dan nilai-nilai agama semenjak dini pada anak diharapkan akan menjadi bekal baginya di kemudian hari. Semoga dengan ikhtiar ini bisa membimbing putra-putri kita menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. (Kasanudin)

Video